KHUTBAH JUM’AT TGL. 15 JULI 2022

نَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Baru beberapa hari kemarin kita merayakan idul Adha 1433 Hijriyah / Tahini 2022 Masha.

Setidaknya ada 2 momentum  yang dibumikan oleh  Allah swt.melalui Nabil Muhammad SAW.,yaitu Ibadah Haji dan Qurban.

Kedua ibadah itu sama-sama mengandung makna Pengorbana.  Kalimat Pengorbanan, berasal dari Bahasa Arab, yaitu :  QOROBA, YAQROBU, QURBANAN. Yang mengandung makna mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Disamping bermakna mendekatkan diri kepada Allah SWT, juga dalam Bahasa Indonesia mengandung makna mengikhlaskan sesuatu untuk mencapai  cita-cita atau tujuan. Misalnya dalam kalimat :   PARA PAHLAWAN MENGORBANKAN JIWA DAN HARTANYA UNTUK KEMERDEKAAN  INDONESIA. “

Sebagaimana kita maklumi bersama, bahwa baik ibada Haji maupun ibadah Qurban, mengandung makna yang sama dari keduanya, yaitu mengikhlska Harta maupun Jiwa untuk tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Hadirin Jamaa Jum’at RK ;

Allah membumikan  2 ajaran tersebut, disamping mengandung ajaran ritual.  jug menjadi Mata air ajaran social yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan umat manusia. Kesenjangan jarak antara si kaya dan si miskin tidak boleh terlalu menganga.

Gambaran kebaikan sosial dalam Islam bisa kita lihat dari perintah untuk saling membantu.          Orang kaya membantu orang miskin, orang mampu membantu orang lemah, orang yang kuat membantu orang yang tidak berdaya. Orang yang  Fathom, mengingatkan orang tidak Faham.

Bukan sebaliknya, yang miskin menjadi semakin miskin, yang lemah dan tak berdaya ditindas, diinjak-injak atau dibiarkan hidup terlunta-lunta. Orang yang tidak Faham semakin dibodohi. Tidak seperti itu yang diajarkan oleh Islam.

Melalui kurban, kita kembali diingatkan tentang pentingnya menghadirkan sikap pengorbanan. Sikap ini terwujud dalam bentuk saling peduli kepada sesama, berempati atas penderitaan mereka yang sakit, yang teraniaya, atau yang tengah memikul beban hidup yang teramat berat.

Islam mengajarkan kepada kita untuk merasakan nasib sepenanggungan dalam kehidupan sehari-hari.       Dalam hati masing-masing seolah kita berkata kepada mereka, “Sakitmu adalah sakitku, deritamu adalah deritamu, kesedihanmu adalah kesedihanku. Apa yang kamu rasa dan tanggung juga menjadi rasa dan tanggunganku.” Seperti inilah yang Rasul sampaikan kepada kita :

تَرَى الْمُؤْمِنِينَ فِي تَرَاحُمِهِمْ وَتَوَادِّهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى عُضْوًا تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

“Kamu melihat kaum mukminin dalam berkasih sayang, saling mencintai, tenggang rasa, Adalah seperti satu tubuh, jika ada bagian tubuh yang sakit maka seluruh tubuh lainnya merasakan panas dan tidak bisa tidur.” (HR. Bukhari-Muslim).

Melalui momentum kurban kita disadarkan bahwa di tengah-tengah kita masih banyak orang-orang yang hidup dalam kemiskinan, bahkan di bawah garis kemiskinan. Karenanya, mari manfaatkan waktu dan kesempatan tiap Idul Adha sebagai penyemangat diri kita untuk lebih  memperhatikan sesama lewat berkurban. Bagi yang belum sempat berqurban pada tahun ini, mari kita niatkan, untuk tahun-tahun berikutnya.

Ibadah kurban adalah ibadah yang bernuansa ritual sekaligus sosial yang tentunya mengandung hikmah di dalamnya. Ada enam hikmah dari ibadah kurban in.

Pertama, setiap helai bulu hewan kurban akan dibalas satu kebaikan. Rasulullah bersabda,

بكل شعرة حسنة قلنا يا رسول الله فالصوف ؟ قال : فكل شعرة من الصوف حسنة

“Setiap satu helai rambut hewan kurban adalah satu kebaikan.” Lalu, sahabat bertanya, “Kalau bulu-bulunya?” Beliau menjawab, “Setiap helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR: Ahmad dan Ibnu Majah).

 

Kālu bulunya saja ,setiap helai dinilai satu kebaikan, apalagi dagingnya, yang dimakan oleh saudara-saudara kita, tetangga kita, sudah pasti menjadi berjuta-juta kebaikan.

Bahkan setiap satu kalimat yang keluar dari mulut kita, ketika menawar hewan Qurban dari penjual Qurban, itu sama dengan satu kalimat Tasbih. Dan ketika kita mengantarkan hewan Qurban ke tempat penitipan hewan Qurban, setiap langkahnya dinilai satu kebaikan. Subhanalloh.

Kedua, Ibadah  Qurban  merupakan ibadah yang paling dicintai oleh Allah.  Rasul bersabda:

مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلاً أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْفَارِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

 Tidal ad a amalan anak cucu Adam pada Hari Raya Idul Kurban yang lebih dicintai Allah melebihi dari mengucurkan darah ( berkurban ), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan itu akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu-bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah -sebagai kurban- di mana pun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi).

Ketiga, sebagai ciri keislaman seseorang. Rasul bersabda,

مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ، فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا  

“Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan mampu, lalu ia tidak mau berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Id kami.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

 

Jemaah shalat Jumna R ;

Keempat, sebagai syiar Islam.

وَلِكُلِّ أُمَّةٖ جَعَلۡنَا مَنسَكٗا لِّيَذۡكُرُواْ ٱسۡمَ ٱللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلۡأَنۡعَٰمِۗ فَإِلَٰهُكُمۡ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞ فَلَهُۥٓ أَسۡلِمُواْۗ وَبَشِّرِ ٱلۡمُخۡبِتِينَ

“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” (QS: al- Hajj : 34).

Kelima, mengenang ujian kecintaan Allah kepada Nabi Ibrahim yang diabadikan dalam Surat ash- Shaffat ayat 102-107. Dan keenam, sebagai misi kepedulian kepada sesama. Dalam hal ini, Rasul bersabda,

أَيَّام التَّشْرِيق أَيَّام أكل وَشرب وَذكر الله تَعَالَى

“Hari Raya Kurban adalah hari untuk makan, minum, dan zikir kepada Allah.” (HR Muslim).

Jika nilai-nilai ibadah kurban ini terus digali, diselami, dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, niscaya akan dapat mengantarkan kepada kehidupan yang lebih baik. Inilah hikmah dan keutamaan kurban yang dianjurkan dalam Islam.

Mari bagi yang mampu untuk berkurban. Beli dan sembelihlah hewan kurban lalu bagikan kepada kaum papa, dhuafa, orang-orang miskin, dan setiap yang membutuhkan.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUTBAH JUM'AT

CARA SEHAT DENGAN NATURAL

KHUTBAH JUM"AT