KHUTBAH IDUL ADHA
KHUTBAH
IDUL ADHA 2016
DI MASJID
AL ISTIQOMAH LOHBENER
اللهُ
اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (×3)اللهُ اَكبَرْ (×3
اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّه
اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّه
…………………………………….……………
…………………………………….……………
…………………………………….……………
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ
اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin
Jama’ah Idul Adha RK,
Tidak ada rasa yang patut kita rasakan di pagi hari ini, kecuali rasa syukur ke hadirat Ilahi Robbi, yang senantiasa melimpahkan rahmatnya kepada kita, sehingga kita dapat berjalan dari rumah, dan bersimpuh di Masjid atau di halaman Masjid ini, dalam rangka menunaikan sholat Idul Adha 1437 H.
Tidak ada
kalimat yang pantas kita ucapkan di kesempata ini, kecuali kalimat takbir, tahlil
dan tahmid.
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Alhamdulillah,
di hari yang amat mulia ini, seluruh
ummat islam dapat mengumandangkan kalimat takbir, tahlil dan tahmid dengan
bebas. Membahana membelah angkasa, menyelimuti belahan bumi, dan menyejukkan
hati setiap insani. Sebagai wujud kehidupan bebas di negara yang merdeka, baik lahir
maupun batin.
Lebih-lebih,
apabila kita membayangkan, betapa kepasraha Ibrohim sebagai seorang ayah, siti
Hajar sebagai seorang ibu, dan Ismail sebagai seorang anak, dalam episode
sejarah pengorban an seorang muslim sejati. Maka kalimat takbir, tahlil dan
tahmid tadi, akan mampu membelah dada bagi setiap ayah, akan mampu menyentuh
kalbu bagi setiap ibu, dan akan mampu mengeruak jiwa bagi setiap anak.
Kalimat
takbir, tahlil, dan tahmid, yang kita ucapkan, sebagai pernyataan dan pengakuan
atas keagungan dan kebesaran Allah swt.
Allah lebih
besar dari orang-orang besar, Allah lebih tinggi dari orang orang yang
jabatannya tinggi, Allah lebih agung dari orang-rang yang sering kita agung-agungkan.
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Kalimat itu terus diucapkan dari mulut ke mulut,
dikumandangkan dari masjid ke masjid, bahkan dari waktu ke waktu, selama 3
hari.
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Takbir yang
kita ucapkan bukanlah sekedar gerak bibir tanpa arti, bukanlah retorika tanpa
makna. Tetapi merupakan pengakuan dalam hati, menyentuh dan menggetarkan
relung-relung kalbu, dan jiwa setiap manusia yang beriman. Allah Maha Besar.
Allah Maha Agung. Tiada yang patut di sembah kecuali Allah swt. semata.
Karena itu, melalui mimbar ini saya mengajak kepada diri saya sendiri dan juga kepada hadirin sekalian, Marilah kita tundukkan kepala dan jiwa kita di hadapan Allah swt. yang Maha Besar. Campakkan jauh-jauh sifat keangkuhan dan kecongkakan yang dapat menjauhkan kita dari rahmat Allah SWT. Sebab apapun kebesaran yang kita sandang, kita kecil di hadapan Allah swt. Betapapun perkasanya kita, kita lemah dihadapan Allah Yang Maha Kuat. Betapapun hebatnya kekuasaan dan pengaruh kita, kita tidak berdaya dalam genggaman Allah swt, Yang Maha Kuasa atas segala - galanya.
Hadirin
Jama’ah Idul Adha RK,
Salahsatu episode kehidupan yang dialami Nabiyullah
Ibrahim AS beserta keluarganya Ismail dan Siti Hajar, adalah episode yang
paling mencengangkan bagi kita semua.
Yaitu ketika Nabi Ibrahim diperintahkan oleh
Allah SWT, untuk menempatkan istrinya Hajar bersama Ismail putranya, yang saat
itu masih bayi dan masih membutuhkan air susu ibunya. Mereka harus dibuang
disuatu lembah yang tandus, gersang, tidak ada air, tidak ada tumbuhan-tumbuhan.
Lembah itu demikian sunyi dan sep, tidak ada penghuni seorangpun. Nabi Ibrahim
sendiri tidak tahu, apa sekenario Allah swt. sebenarnya dari perintah-Nya itu, yang
menyuruh menempatkan istri dan putranya yang masih bayi itu, ditempatkan di
suatu tempat paling asing, di belahan Saudi Arabia sebelah utara, kurang lebih 1600
KM dari negaranya sendiri yaitu Palestina.
Hanya do’a yang terucap dari mulut Ibrahim,
yang Allah abadikan di dalam Alqur’an, Surat Ibrahim ayat 37 :
!$uZ/§ þÎoTÎ) àMZs3ór& `ÏB ÓÉLÍhè >#uqÎ/ Îöxî Ï ?íöy yYÏã y7ÏF÷t/ ÇP§ysßJø9$# $uZ/u (#qßJÉ)ãÏ9 no4qn=¢Á9$# ö@yèô_$$sù ZoyÏ«øùr& ÆÏiB Ĩ$¨Z9$# üÈqöksE öNÍkös9Î) Nßgø%ãö$#ur z`ÏiB ÏNºtyJ¨W9$# óOßg¯=yès9 tbrãä3ô±o ÇÌÐÈ
“ Ya Tuhan
kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang
tidak mempunyai tanam-tanaman, di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang
dihormati. Ya Tuhan kami agar mereka dapat
mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia, cenderung kepada
mereka dan beri rizkilah mereka dari buah-buahan mudah-mudahan mereka pandai bersyukur.
Hadirin wal hadirot RK :
Bagi orang biasa seperti kita, pasti tidak
akan rela menerima perintah seperti ini. Namun bagi Nabi Ibrahim, maupun
istrinya Siti Hajar, menerima perintah itu dengan ikhlas dan penuh tawakkal.
Seperti yang diceritakan oleh Ibnu Abbas bahwa tatkala Siti Hajar sudah berada di lembah yang gersang itu,dan kehabisan air minum, hingga tidak bisa lagi menyusui anaknya, Siti Hajar mencari air kesana-kemari sambil lari-lari kecil antara bukit Sofa dan bukit Marwah, Tiba-tiba Allah mengutus malaikat jibril membuat mata air Zam Zam. Sehingga Siti Hajar dan anaknya, Ismail memperoleh sumber kehidupan.
Seperti yang diceritakan oleh Ibnu Abbas bahwa tatkala Siti Hajar sudah berada di lembah yang gersang itu,dan kehabisan air minum, hingga tidak bisa lagi menyusui anaknya, Siti Hajar mencari air kesana-kemari sambil lari-lari kecil antara bukit Sofa dan bukit Marwah, Tiba-tiba Allah mengutus malaikat jibril membuat mata air Zam Zam. Sehingga Siti Hajar dan anaknya, Ismail memperoleh sumber kehidupan.
Lembah yang dulunya gersang itu, mempunyai
persediaan air yang melimpah-ruah. Yang dapat dinikmati oleh siapa saja yang
datang, terutama para pedagang yang melewati lembah itu ke tempat Siti Hajar dan
Ismail, dibuang. Akhirnya, lembah yang
gersang dan tandus itu, menjadi tempat
yang ramai dikunjungi orang, akibat adanya air.
Datanglah rejeki dari berbagai penjuru, dan
makmurlah tempat sekitarnya. Akhirnya lembah itu hingga saat ini terkenal
dengan kota Makkah. Tempat dibuangnya Siti Hajar dan Ismail, sekarang menjadi
bangunan yang amat megah, yaitu Masjidil Haram, dan tempat lari-lari kecil Siti
Hajar dalam rangka mencari air, antara bukit Shofa dan bukit Marwa, sekarang
menjadi tempat sa’inya para jamaaah Haji, yang berada di emper Masjidil Haram
sebelah utara. Sumur zamzam tempat
minumnya Siti Jajar dan Ismail, sekarang berada di tengah-tengah Masjidil
Haram, tepatnya berada di sisi sebelah utara Ka’bah.
Hadirin Rohimakumulloh :
Ribuan tahun yang lalu, di tanah
kering dan tandus, di atas bukit-bukit bebatuan yang ganas, sebuah cita-cita
universal ummat manusia dipancangkan. Nabi Ibrahim Alaihissalam, telah memancangkan sebuah cita-cita yang kelak
terbukti melahirkan peradaban besar. Cita-cita kesejahteraan lahir dan batin.
Suatu kehidupan yang aman, tenteram, dan sentosa dan secara materi subur dan
makmur.
Do’a Nabi Ibrohim agar Kota Makkah menjadi
kota yang aman dan makmur dilukiskan oleh Allah swt. dalam Al-Qur’an:
وَإِذْ قَالَ
إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَـَذَا بَلَداً آمِناً وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ
الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
“ Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdo’a : “Ya
Tuhanku, jadikanlah negeri ini, sebagai negeri yang aman sentosa, dan
berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya, yang beriman diantara
mereka kepada Allah dan hari kiamat.” (QS Al-Baqarah: 126)
Hadirin
Jama’ah Idul Adha RK,
Dari ayat
tersebut, kita memperoleh bukti yang jelas, bahwa kota Makkah hingga saat ini
memiliki kemakmuran yang melimpah. Jamaah haji dari seluruh penjuru dunia,
memperoleh fasilitas yang cukup, selama melakukan ibadah haji maupun umrah. Air
zamzam, yang dianugrahkan Allah kepada keluarga Ibrahim, bukan hanya bisa dinikmati
oleh penduduk Makkah, melainkan bisa dinikmati oleh jutaan jamaah haji, bahkan
bisa dinikmati oleh semua manusia di belahan dunia. Buah-buahan, seperti kurma,
merupakan komoditi andalan masyarakat Makkah dan sekitarnya, yang mampu
menembus pasaran Internasional, sebagai pemasok korma terbesar di dunia.
Hal itu
membuktikan tingkat kemakmuran modern, dalam tata pemerintahan dan ekonomi,
serta keamanan hukum, sebagai faktor utama kemakmuran rakyat yang mengagumkan. Semuanya itu menjadi dalil, bahwa do’a Nabi
Ibrahim dikabulkan oleh Allah SWT. Semua kemakmuran itu tidak hanya dinikmati
oleh orang Islam saja. Orang-orang yang tidak beragama Islam pun ikut menikmati
dari kemakmuran Kota Makkah. Pantaslah
kalau Abrahah bin Asrom, Gubernur Yaman di Habasah kala itu, sekarang menjadi Etiopia, merasa iri terhadap kemakmuran
Makkah, sehingga Abrahah, membangun Gereja yang amat mewah dan megah di kota
Shon’a, Etiopia, yang diberi nama
Gereja
Qullais. Kemegahan Gereja Qullais ibarat
Masjidil Haram di masa Sekarang. Bahkan tidak hanya itu, Abrahah juga
mengirimkan surat kepada seluruh bangsa arab, agar berhaji ke Gereja Qullais di
Kota Shon’a tersebut, dan melarang ummat Islam untuk berhaji ke Baetulloh yang
ada di kota Makkah.
Bukan hanya
itu, Abrahahpun berupaya untuk menghancurkan Ka’bah, yaitu dengan mengirimkan
pasukan bergajah, dengan harapan ummat Islam tidak lagi berkiblat dan berhaji
ke Baitulloh yang berada di Kota Makkah,
yang menyebabkan meningkatnya perekonomian kota Makkah, sehingga kota Makkah
menjadi subur dan makmur. Namun Allah
tidak rela, Baitulloh dihancurkan oleh Abrahah, sehingga Allah mengirimkan
serangan balik, yaitu dengan megirim burung-burung Ababil, untuk mengusir pasukan
Abrahah di Lembah Wadi Muhasir, yaitu lembah antara Mina dan Muzdalifah, sehingga
pasukan abrahah bergelimpangan bagaikan diterjang tsunami, bukan seperti daun dimakan ulat, karena kata
Ashfin disamping bermakna daun juga bermakna Tsunami .
Peristiwa
ini Allah lukiskan dalam Al Qur’an Surat Al Fiil ayat 1-5.
óOs9r& ts? y#øx. @yèsù y7/u É=»ptõ¾r'Î/ È@Ïÿø9$# ÇÊÈ óOs9r& ö@yèøgs ö/èfyøx. Îû 9@Î=ôÒs? ÇËÈ @yör&ur öNÍkön=tã #·ösÛ @Î/$t/r& ÇÌÈ NÎgÏBös? ;ou$yÚÏt¿2 `ÏiB 9@ÅdÚÅ ÇÍÈ öNßgn=yèpgmú 7#óÁyèx. ¥Aqà2ù'¨B ÇÎÈ
Hadirin
Jama’ah Idul Adha RK,
Kemakmuran Ekonomi kota Makkah dan sekitarnya, seperti yang kita saksikan sekarang ini, tidak berlangsung terus menerus sejak zaman Nabi Ibrahim. Karena di tangan suku Quraisy dan suku-suku lainnya, akibat kecongkakan dan keangkuhan mereka kepada Allah swt, yaitu dengan cara melakukan kemusyrikan dan penyembahan berhala.
Mereka
memasang patung2 di sekeliling Ka’bah dan
disembah. Tidak puas mereka menyembah berhala di sekitar Ka’bah, Baitulloh,
mereka pasang juga di rumah masing-masing.
Lagi-lagi
Allah tidak rela dengan tingkah laku mereka yang melawan kehendaknya, kemudian Allah turunkan ujian dan balasan,
dengan menimpakan krisis ekonomi yang amat luar biasa. Dalam episode sejarah dikisahkan bahwa, saking
krisisnya ekonomi masyarakat kuresy, kala itu, terjadilah kelaparan di
mana-mana, perampokan meraja lela, ketakutan menyelimuti kehidupan mereka,
bahkan karena tidak ada lagi yang bisa dimakan, merekapun rela memakan tulang-belulang. Bahkan dikisahkan, ketika tidak ada lagi yang
bisa dimakan, satu keluarga berkumpul dalam satu tenda, hanya sekedar untuk
menunggu kematian.
Subhanalloh………………………………………..
Namun berkat
ide yang cemerlang dari salah seorang pimpinan suku Quresy, yang berpendapat
bahwa untuk melepaskan diri dari krisis ekonomi yang mengakibatkan kelaparan
ini, mereka harus berdagang ke luar kota
Makkah.
Kisah ini diabadikan
oleh Allah dalam surat Al Quresy, ayat 2,
öNÎgÏÿ»s9¾Î) s's#ômÍ Ïä!$tGÏe±9$# É#ø¢Á9$#ur ÇËÈ
Yaitu di
musim dingin mereka pergi ke Yaman dan di musim panas mereka pergi ke Syam. Apa
yang mereka perjual belikan, ternyata adalah minyak wangi.
Dan sampai
hari ini minyak wangi masih termasuk komoditi andalan kota Makkah, lebih2 di
musim haji.
Maasyirol
Hadirin RK:
Keinginan
dan cita-cita Abrahah untuk memindahkan Ibadah Haji dari Makkah ke Etiopia,
tidak mendapatkan respon fositif dari ummat Islam, alias usaha Abrahah itu
sia-sia saja, hal ini terbukti masih banyaknya ummat Islam yang berangkat haji
ke Baitulloh. Tahun ini saja tercatat, khusus jamaah haji Indonesia berjumlah
168.800 orang, termasuk Indramayu sebanyak 1,856 dan masih ada daftar tunggu
untuk Kabupaten Indramayu, sampai 2026 dengan jumlah pendaftar 22.066 orang.
Hal ini
disebabkan oleh berlakunya kehendak Allah swt, yang diperintahkan kepada
Ibrohim, setelah Ibrohim menyelesaikan bangunan Ka’bah yang rusak akibat
banjir. Hal ini diceritakan kembali oleh Allah, dalam Al Qur’an : Surat Al Haj
: 27, yang berbunyi :
bÏir&ur Îû Ĩ$¨Y9$# Ædkptø:$$Î/ qè?ù't Zw%y`Í 4n?tãur Èe@à2 9ÏB$|Ê úüÏ?ù't `ÏB Èe@ä. ?dksù 9,ÏJtã ÇËÐÈ
27. ( Wahai Ibrohim )
Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan
datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus[984]
,
yang datang dari segenap penjuru yang jauh,
Hadirin Rohimakumulloh:
Upaya Abrahah untuk memindahkan Ibadah Haji dari
Baitullah ke Etiopia, sasarannya bukan ibadah,
Melainkan Ekonomi yang jadi tujuan. Melihat perekonomian
yang semakin maju. Oleh karena itu Allah
mengajukan pertanyaan, yang tak memerlukan jawaban :
óOs9r& ö@yèøgs ö/èfyøx. Îû 9@Î=ôÒs? ÇËÈ
“ Bukankah rekayasa mereka sia-sia saja.”
Hadirin
Rohimakumulloh :
Kita kembali
pada kisah kehidupn Keluarga Ibrahim. Dimana ujian terhadap mereka belumlah
habis. Tatkala Ibrahim merasa rindu kepada anak dan istrinya, setelah
meninggalkannya di sebuah lembah yang sunyi puluhan tahun yang lalu, Ibrahim
mencari kembali jejak mereka di lembah yang dulu mereka ditinggalkan, namun ternyata
mereka tidak ada. Tatkala ditanyakannya kepada orang-orang yang ditemuinya di
lembah itu, mereka mengatakan, bahwa Hajar dan anaknya Ismail sedang
menggembala kambing di sebuah padang rumput. Kemudian Ibrahim menemuinya di
padang rumput tersebut, dan karena pertemuan Ibrahim dengan Istrinya Hajar dan
anaknya Ismail, di padang rumput tersebut, maka padang rumput tersebut sekarang
diberi nama padang Arofah, yang berarti
pertemuan.
Setelah
mereka berjumpa, kemudian mereka bertujuan pulang ke tempat mereka dibuang,
yang
sekarang menjadi Masjidil Haram, namun ketika sampai di Sebuah bukit, sekarang
disebut Muzdalipah, mereka kemalaman, dan mereka tertidur, karena itulah Jamaah
Haji harus mabit di Muzdalifah.
Pada saat tetidur
itulah ujian kedua kepada Ibrahim itu datang. Dimana Allah mewahyukan kepada Ibrahim
melalui mimpinya, Agar anaknya yang semata wayang itu, yang baru ditemuinya,
harus disembelih, justru pada saat-saat baru ditemuinya, setelah berpisah
bertahun-tahun.
Keesokan
harinya Ibrohim menyampaikan mimpinya itu kepada Ismail :
……………………………………….……………….
………………………………………………………..
“Wahai
anakku aku bermimpi, diperintah oleh Allah untuk menyembelihmu, bagaimanakah Gerangan
pendapatmu ?”
Kemudian
Ismail menjawab :
……………………………………………………….
……………………………………………………….
……………………………………………………….
“ Wahai
ayahku, lakukanlah apa yang diperintah Allah, Insya Allah, engkau akan
mendapatiku, termasuk orang-orang yang sabar.
Melihat
jawaban Ismail, atas pertanyaan bapaknya, menunjukan adanya persetujuan, atas
apa yang diperintahkan Allah.
Begitu juga
Ibunya, Hajar, memberikan persetujuan yang tak ragu-ragu lagi. Walaupun naluri
seorang ibu, tak dapat dibohongi.
Namun iblis
senantiasa menggoda manusia, agar tidak ta’at terhadap perintah kepada Allah
swt.
Ibrahim,
Ismail, dan Siti Hajar, ketiganya dipengaruhi oleh iblis, agar tidak melakukan
penyembelihan, seperti yang diperintahkan oleh Allah.
Akhirnya,
karena ketaatan ketiganya kepada Allah, ketiganya melempari iblis, sehingga
lemparan mereka itu menjadi lemparan jumroh Ula, Wustho, dan Aqobah, bagi jamaah
haji. Dan tempat Ibrahim, Ismail, dan Siti Hajar melempari Syetan itu, sekarang
menjadi Jamarot, tempat lempar jumro
yang berlantai 5.
Hadirin
Rohimakumulloh :
Ibrahim tidak
menggubris bujukan syetan. Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah swt. untuk
menyembelih anaknya, Ismail.
Namun Allah
tidak bertujuan untuk menyakiti makhluknya dengan perintah penyembelihan itu.
Perintah itu hanya semata-mata menguji keimanan, ketaqwaan dan kesabaran ketiganya.
Oleh karena itu Allah memberikan penghargaan atas kesabara mereka, dalam melaksanakan
perintah Allah swt, yaitu dengan mengirimkan seekor domba dari surga, sebagai
mengganti Ismail.
Hadirin
Rohimakumulloh :
Demikianlah episode-episode
kehidupan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, yang kemudian kita abadikan dalam
ibadah Haji dan Qurban, setiap datang nya bulan Dzulhijjah.
Akhirnya, marilah kita tutup khutbah ini dengan do’a :
اللهم انصرنا فانك خير الناصيرين وافتح لنا فانك خير
الفاتحين واغفرلنا فإن
خير الغاففرين وارحمنا فإنك خير الراحمين
وارزقنا فإنك الرازقين واهدنا و نجنا من القوم الظالمين
والكافرين.
اللهم اصلح لنا ديننا الذى هو عصمة أمرنا واصلح لنا دنيانا
التى فيها معاشنا و اصلح لنا آخرتنا التى فيها معادنا واجعل الحيوة زيادة
…………………………………………….
……اغفر
للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب
الدعوات
ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار
والحمد لله رب العالمين
Komentar
Posting Komentar