KHUTBAH JUM’AT MAULID 2023
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ
السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا
اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ
أَنّ سَيِّدَن
وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَ
لِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَ
عَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِع
ينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ:
فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَ
اعَتِهِ لَعَلَّكُ
مْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ
تَعَالىَ فِي
اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَ
انِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا
الله وَقُولُو
ا قَوْلًا سَدِي
دًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُو
بَكُمْ
وَ
مَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا
عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ
العَظِيمْ
Hadirin Jamaah Jum’at RK :
Mari kita sama-sama
bersyukur kepada Allah swt, atas nikmat hidup yang masih diberikan kepada kita.
Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat merasakan manisnya hidayah,
manisnya iman, dan manisnya islam.
Shalawat serta salam
semoga selalu tercurah kan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya dan para sahabatnya.
Hadirin Sidang Jum’at RK :
Bulan ini merupakan
salah satu bulan di mana kita sebagai umat Islam, semestinya merasa sangat bahagia. Mengapa kita harus berbahagia?
Dan bagaimana kita menyalurkan kebahagiaan tersebut? Mengapa kitaharus bersuka cita di bulan ini?
Bagaimana tidak, pada
bulan ini, yaitu bulan Rabiul Awwal, atau yang sering disebut juga dengan bulan
Maulid, dimana 14 abad yang lalu, seorang Nabi terakhir terlahir ke muka bumi
ini, tidak lain dan tidak bukan beliau adalah Rasulullah Muhammad SAW.
Bagaimana kita tidak
bersuka cita? Bahkan Nabi Isa AS yang hidup sekitar 6 abad sebelum Rasulullah saw.lahir,
bersuka cita dengan adanya kabar gembira akan lahirnya Rasulullah SAW. Dan
kegembiraan tersebut disampaikan kepada umatnya. Hal ini dikisahkan dalam Surat
As-Saff (61) Ayat 6, Allah SWT Berfirman:
øÎ)ur tA$s% Ó|¤Ïã ßûøó$# zNtótB ûÓÍ_t6»t @ÏäÂuó Î) ÎoTÎ) ãAqßu «!$# /ä3øs9Î) $]%Ïd|ÁB $yJÏj9 tû÷üt/ £yt z`ÏB Ïp1uöqG9$# #MÅe³t6ãBur 5AqßtÎ/ ÎAù't .`ÏB Ï÷èt/ ÿ¼çmèÿô$# ßuH÷qr& ( $¬Hs>sù Nèduä!%y` ÏM»oYÉit6ø9$$Î/ (#qä9$s% #x»yd ÖósÅ ×ûüÎ7B ÇÏÈ
Artinya: Dan (ingatlah)
ketika Isa putra Maryam berkata, “Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan
Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat,
dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang
namanya Ahmad (Muhammad).”
Dan bagaimana kita tidak
bersuka cita? Bahkan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS yang hidup 30 generasi
sebelum Rasulullah Muhammad SAW lahir, telah lama berdo’a kepada Allah
SWT, agar diutus seorang rasul dari
kaumnya, dan ternyata kita dapat menjadi
ummatnya dari Rasul yang
didamba-dambakan tersebut. Doa Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail setelah
meninggikan pondasi Baitullah tersebut termaktub dalam Al-Quran surat
Al-Baqarah Ayat 129:
$uZ/u ô]yèö/$#ur öNÎgÏù Zwqßu öNåk÷]ÏiB (#qè=÷Gt öNÍkön=tæ y7ÏG»t#uä ÞOßgßJÏk=yèãur |=»tGÅ3ø9$# spyJõ3Ïtø:$#ur öNÍkÏj.tãur 4 y7¨RÎ) |MRr& âÍyèø9$# ÞOÅ3ysø9$# ÇÊËÒÈ
Artinya: Ya Tuhan kami,
utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan
membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada
mereka, dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, lagi Maha bijaksana.”
Hadirin Rohimakumulloh :
Lalu bagaimana
menyalurkan energi kebahagiaan atas maulid nabi tersebut? Energi kebahagiaan
tersebut mari kita salurkan dengan
meneladani Rasulullah SAW dalam berbagai sisi. Salah satunya adalah dengan
memperbanyak amalan-amalan sunnah yang telah beliau ajarkan. Memperbanyak
sholawat untuk beliau.
Ketika kita bersholawat
untuk beliau, kita tidak rugi, karena ketika kita bersholawat I kali untuk
beliau, Rosululloh balas dengan 10 sholawat, Malaikat juga membalas 10
sholawat, dan Allah membalanya dengan 10 sholawat. Jadi ketika kita membaca
sholawat 1 kali, kita mendapat kembalian 30 sholawat.
10 dari Rosul, 10 dari
Malaikat, dan 10 dari Allah. Hal ini berdasarkan Hadis Rosululloh saw. :
……………………………………………..
…………………………………………………….…………………………………………………….…………………………………………………….
…………………………………………………….
Ketika kita bersholawai 10 kali, maka kita
akan mendapatkan balasan 300, seratus dari Rosululloh, 100 dari Malaikat. dan
100 dari Allah.
Hadirin Jamaah Jum’at RK ;
Dalam buku berjudul “Cahaya” karya Al-Imam Al-Habib
Abu Bakar bin Hasan al-Athas Azzabidi, disebutkan pernah terjadi dialog antara
Allah Ta'ala dengan Nabiyullah Dawud Alaihissalam. Nabi Daud bertanya kepada
Allah Ta'ala: Ya Allah, nikmat apakah yang kecil di sisi-Mu?. Allah menjawab:
Napas yang kamu hirup sehari-hari adalah nikmat yang kecil di sisi-Ku.
Bayangkan, napas yang kita hirup sehari-hari,
yang menjadi oksigen bagi kehidupan kita,
bagi Allah ta'ala adalah nikmat terkecil. Lalu nikmat apakah yang paling
terbesar di sisi-Mu? Tanya Nabi Daud lagi. Allah menjawab :
“ Diciptakannya Nabi
Muhammad shallallahu alaihi wasallam.”
Tidak heran, jika dalam hadits Qudsi dikatakan:
Artinya: Jika bukan karena engkau wahai Muhammad, tidak akan Aku ciptakan alam semesta ini.
Oleh karena itu, kita tidak
boleh menyepelekan peristiwa maulid Nabi ini, kita tidak boleh menganggap remeh
peristiwa maulid ini.
Karena kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan anugerah dan kado terindah bagi umat manusia,
kado termahal bagi kita semua, dari Allah yang wajib kita syukuri. Karenanya
Allah Ta'ala berfirman:
ôs)s9 £`tB ª!$# n?tã tûüÏZÏB÷sßJø9$# øÎ) y]yèt/ öNÍkÏù Zwqßu ô`ÏiB ôMÎgÅ¡àÿRr& (#qè=÷Gt öNÍkön=tæ ¾ÏmÏG»t#uä öNÍkÅe2tãur ãNßgßJÏk=yèãur |=»tGÅ3ø9$# spyJò6Ïtø:$#ur bÎ)ur (#qçR%x. `ÏB ã@ö6s% Å"s9 9@»n=|Ê AûüÎ7B ÇÊÏÍÈ
Artinya: Sungguh
Allah Ta'ala telah memberikan karunia bagi orang-orang beriman tatkala Dia
mengutus bagi mereka seorang Rasul. (QS Ali Imran: 164)
Nabi Muhammad saw. menyeru kepada seluruh umat
manusia ke jalan Allah subhanahu wa ta'ala yakni jalan kebenaran atau jalan
tauhid hingga jalan yang lurus. (as-shiratal mustaqim). Yaitu jalan orang-orang
yang telah diberikan nikmat oleh Allah ta'ala, dari para nabi dan rasul, dan orang-orang
terdahulu yang shalih. Yaitu, jalan Islam karena semua nabi dan rasul
terdahulu, aqidahnya sama.
Maknanya adalah bahwa sejak Nabiyullah Adam 'Alaihis Salam, hingga Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, mereka menyerukan kalimat tauhid untuk mengesakan Allah SWT. La ilaha illallah, meski syariatnya berbeda, pada akhirnya semua syariat para nabi dan rasul terdahulu disempurnakan oleh syariat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Yang berat diringankan, yang susah menjadi mudah, dan itulah ciri khas syariat Nabi Muhammad.
Nabi Muhammad membawa agama Islam, yaitu agama yang diridhai oleh Allah SWT. Dan hal tersebut ditegaskan di ayat berikut:
¨bÎ) úïÏe$!$# yYÏã «!$# ÞO»n=óM}$# 3 $tBur y#n=tF÷z$# úïÏ%©!$# (#qè?ré& |=»tGÅ3ø9$# wÎ) .`ÏB Ï÷èt/ $tB ãNèduä!%y` ÞOù=Ïèø9$# $Jøót/ óOßgoY÷t/ 3 `tBur öàÿõ3t ÏM»t$t«Î/ «!$# cÎ*sù ©!$# ßìÎ| É>$|¡Ïtø:$# ÇÊÒÈ
Artinya: Sesungguhnya agama yang diterima di
sisi Allah adalah al-Islam. (QS Ali Imran: 19)
Syekh Nawawi
Banten, dalam tafsirnya, Marah Labid fi Tafsiril Qur'anil Majid (juz 1,
halaman: 91) mengatakan bahwa pengertian ayat tersebut adalah bahwa tidak ada
agama yang diridhai oleh Allah kecuali Islam, yaitu agama tauhid dan syariat
yang mulia yang pernah ditempuh oleh para rasul terdahulu. Turunnya ayat ini
karena ada klaim agama-agama lain, yaitu Yahudi dan Nasrani, yang merasa lebih
baik, lebih benar, dan lebih utama dibandingkan Islam.
Hadirin Rohimakumulloh:
Di bulan Maulid
ini, seyogyanya bagi kita untuk banyak-banyak bersyukur kepada Allah subhanahu
wa ta'ala karena telah mengutus seorang nabi yang menjadi suri teladan yang
mulia. Nabi diutus ke muka bumi ini tak lain adalah sebagai rahmat bagi seluruh
alam, sebagaimana Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surah al-Anbiya
ayat 107:
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Imam al-Baidhawi dalam kitab tafsirnya menyebutkan sebab disebutnya pengutusan Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan kasih sayang bagi seluruh alam, adalah karena diutusnya Nabi ke seluruh dunia di muka bumi ini menjadi sumber kebahagiaan dan kebaikan bagi kehidupan manusia di dunia maupun di akhirat kelak.
Imam Ibnu 'Abbas menyebutkan dalam tafsirnya, siapa yang menerima ajaran kasih sayang yang dibawa Nabi dan mensyukurinya, maka ia akan bahagia hidupnya. Sebaliknya, siapa yang menolak dan menentangnya, maka merugilah hidupnya.
Kasih sayang yang ditebarkan Nabi SAW bukanlah hanya ucapan semata, akan tetapi dalam hidup keseharian beliau praktikkan dan implementasikan dengan nyata. Kasih sayang ini bentuknya universal kepada seluruh makhluk ciptaan Tuhan. Bahkan kepada orang musyrik pun Nabi Saw berlaku santun dan mengasihi.
Tidakkah kita mengingat bagaimana dahulu Nabi SAW ketika hijrah ke Thaif untuk menghindari permusuhan dari kaumnya, namun ternyata di sana malah mendapat perlakuan yang kasar dan permusuhan yang lebih parah, hingga Nabi dilempari batu.
Kala itu, malaikat penjaga gunung menawarkan kepada Nabi, apabila dibolehkan maka ia akan membenturkan kedua gunung di antara kota Thaif, sehingga orang yang tinggal di sana akan wafat semua. Namun apa sikap Nabi SAW? Nabi berucap andai mereka saat ini tidak menerima Islam, semoga anak cucu mereka adalah orang yang menyembah-Mu ya Allah! Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tidak tahu...
Dikisahkan juga dalam hadis riwayat shahih Muslim, pada suatu hari, datang seorang sahabat berkata kepada Nabi, "Wahai Nabin ! Doakanlah keburukan atau laknat bagi orang-orang musyrik. Kemudian Nabi menjawab, "Sungguh, aku tidaklah diutus sebagai seorang pelaknat, akan tetapi aku diutus sebagai rahmat!"
Ma'asyiral muslimin RK ;
Di antara sifat mulia Rasulullah SAW yang perlu kita teladani juga adalah sifat pemaafnya. Ingatlah kisah ketika Nabi SAW perang Uhud bersama kaum muslimin, kala itu pamannya, Hamzah bin Abdul Muthalib ikut berperang. Di tengah peperangan, pamannya terbunuh oleh Wahsyi, seorang budak berkulit hitam. Wahsyi tidak hanya membunuhnya dengan menghunuskan pedang begitu saja dan selesai, namun ia mencabik-cabik isi perutnya juga.
Hal ini membuat Nabi SAW sangat sedih, sakit hati dan marah. Bayangkan! Paman yang begitu dicintainya wafat dengan cara mengenaskan seperti itu. Akan tetapi, ketika Wahsyi menyatakan diri di hadapan Nabi untuk masuk Islam, Nabi pun memaafkannya, meski beliau tidak mau melihat wajah Wahsyi lagi, sebab akan terus mengingatkannya kepada peristiwa terbunuhnya pamannya.
Jamaah salat Jumat RK :
Semoga di bulan Maulid ini kita dapat meneladani sifat dan akhlak mulia Rasulullah, yang mana dalam mencontoh dan menerapkan akhlaknya terdapat kemaslahatan yang akan kita dapatkan, baik di dunia maupun di akhirat.
Amiiin ya Robbal alamiiin.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ،
وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ
اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ لعَلِيْمُ، , وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ
العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِي
Tidak ada komentar:
Posting Komentar